Author : Meylinda Lestari Dewi, Desi Ratnaningsih, dkk.
Desa Wisata Gamplong adalah desa wisata kerajinan tenun yang berada di Padukuhan Gamplong Desa Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa wisata yang terletak di sebelah barat Kota Yogyakarta ini cukup menarik untuk disinggahi karena masih adanya industri kerajinan tenun tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Dengan ATBM, masyarakat perajin Gamplong mampu menghasilkan kain tenun sebagai bahan stagen (kain panjang untuk melilit bagian perut wanita). Selain kerajinan tenun, perajin juga mampu memproduksi kerajinan anyaman untuk souvenir, tas, taplak meja, dll.
Tak hanya terkenal dengan ATBM-nya, Desa Wisata yang teletak di Jl. Raya Wates Yogya Km 14 ini juga terkenal dengan kreativitas warganya yang mampu memanfaatkan eceng gondok, lidi kelapa, mendong, dan akar wangi yang hingga menjadi sejumlah produk istimewa yang mempunyai jual bahkan ekspor. Produk yang dapa mereka hasilkan berupa tas, dompet, aksesori wanita, gorden, tikar, dll. Hasil produksi mereka tak hanya dipasarkan di Yogyakarta saja, tapi juga banyak dipesan oleh pembeli dan pengusaha lain dari Bali dan Jakarta. Sejumlah wisatawan dan pengusaha dari negeri tetangga Australia juga telah menjadi pelanggan tetap perajin di Gamplong, tidak kurang dari 24 perajin yang menggeluti usaha kecil yang umumnya bergerak dalam bidang tenun.Usaha dan kemampuan mereka umumnya didapatkan secara turun temurun dari leluhur mereka.
Sejak tahun 1950-an, Desa Gamplong sudah terkenal sebagai desa penghasil kerajinan tenun. Keterampilan menenun didapatkan dari nenek moyang mereka. Hasil tenunannya berupa kain lurik, serbet, stagen. Rata rata pengunjung yang datang selain ingin berinteraksi langsung dengan pekerja tenun juga sengaja datang untuk berlibur sekalian transaksi.
Selain tenun, penduduk Desa Gamplong mampu memanfaatkan eceng gondok, lidi kelapa, mendong, dan akar wangi untuk disulap jadi tas dompet, aksesori wanita, gorden, tikar, dll yang berkwalitas ekspor. Salah satu pengusaha dari Australia terdaftar sebagai pelanggan tetap kerajinan Desa Wisata Gamplong, selain itu seperti pembeli dari Bali dan Jakarta juga terlihat sering hilir mudik mengunjungi lokasi tersebut Sudah dikenal sejak tahun 1950-an Desa Gamplong merupakan penghasil barang kerajinan tenun.
Keterampilan menenun yang didapat warga setempat secara turun-temurun tersebut, sampai sekarang masih berlangsung dan makin diminati wisatawan. Contoh produk pertama awalnya hanya seperti stagen (kain panjang untuk melilit bagian perut wanita dewasa) kain lurik, serbet makan, dan barang kerajinan tenun lainnya. namun sesuai perkembangan waktu, produk tenun warga berkembang dan mengikuti pemesanan pelanggan.
Untuk menuju desa wisata gamplong dapat di capai dengan kendaraan umum atau pribadi menuju jalan raya wates km 14. kemudian dari pertigaan klangon,setelah belok kanan para wisatawan dapat langsung menuju wilayah gamplong dengan motor. jika menggunakan transportasi umum (bus) wisatawan akan dijemput pengelola dari jalan raya menuju ke lokasi, karena akses jalan yang tidak cukup untuk di lalui bus.
Kerajinan di Desa Wisata Gamplong |
Fasilitas yang ada di desa wisata gamplong terutama di akomodasi belum tersedia, namun penduduk setempat kreatif dan saling kerja menyediakan kamar dari rumah warga sebagai penginapan untuk para wisatawan. Warga setempat juga menyediakan makanan dan minuman bagi wisatawan karna tidak tersedianya restoran. Semua warga saling bergotong untuk memenuhi kebutuhan dari akomoadasi sampai makanan dan minuman wisatawan.
Kegiatan pengrajin desa wisata gamplong yang saling bekerja sama untuk menghasilkan produksi kerajinan yang berkualitas. Hasil produksi berupa tas dan dompet perempuan yang dihasikan oleh pengrajin desa wisata kerajianan gamplong.
Hasil kerajinan sekaligus daya tarik wisata Desa Gamplong Yogyakarta |
Gambar diatas merupakan Hasil produksi yang dihasikan oleh pengrajin yang mampu memanfaatkan eceng gondok, lidi kelapa, mendong, dan akar wangi untuk disulap menjadi tikar, aksesoris wanita , alas meja, dan korden. Disini kami dijelaskan bagaimana cara menenun dan bahan apa saja yang digunakan lalu kami melihat. Seorang pengrajin yang usianya tergolong lanjut usia tetapi dengan usia yang sudah tidak muda lagi kami melihat semangat beliau tidak ada surutnya bekerja sangat giat untuk tetap menghasilakan karyanya. disinilah kami sempat kagum oleh para pengrajin desa wisat gamplong mereka tetap menghasilkan karya terbaik mereka walapun usia lanjut tetapi semangat masih seperti usia muda.
Bahan Baku Kerajinan |
No comments:
Post a Comment