Berwisata di Bukit Senyum Bandung - Wisata

Hot

Post Top Ad

Friday, November 10, 2017

Berwisata di Bukit Senyum Bandung

Obyek wisata sekitar bandung yang belum terkenal,wisata alam yang dikelola masyarakat sekitar melalui organisasi ini,patut di banggakan.Bukit Senyum yang berada di daerah bandung barat,desa Cipada,kabupaten Cikalong Wetan memiliki view pegunungan yang cantik dengan hutan pinus yang tertata apik di pegunungan Burangrang.
Bukit Senyum
Bukit Senyum (sumber: http://www.gedangsari.com/bukit-senyum-cipada-bandung.html)
        Sayangnya obyek wisata ini terletak di daerah yang masih terpencil dengan transportasi yang tidak memadai.akses jalan yang buruk.Serta tidak adanya petunjuk jalan.
         Obyek wisata yang di buka October 2016 ini berkonsep alam dengan teduhnya hutan pinus dan 5 dermaga yang menghadap ke lereng gunung Burangrang menyajikan keindahan alam yang masih asri.Lokasi Bukit Senyum jauh dari perkotaan dan terpencil,oleh sebab itu akses ke tempat ini cukup sulit.
         Bukit Senyum dikelola oleh Organisasi yang berpusat pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) namun tanahnya yang seluas 5ha adalah milik Perhutani.maka pembagian keuntungan yang di sepakati adalah 60%-40%.Pengelola hanya mendapatkan 40% saja.Sedanfgkan didalamnya termasuk biaya pengembangan,sehingga pengelola dan perintis belum dapat menikmati keuntungan kerja keras mereka.
         Bukit senyum di kelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) di bawah naungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang pada mulanya membudidayakan kopi Arabica. kebun kopi seluas 180ha berada di sekitar Bukit Senyum..Mereka berupaya untuk memasarkan

Kopi Arabica hasil dari pertanian Desa Cipada ini agar di kenal hingga manca negara.    
             Pada awalnya wilayah seluas 5ha ini adalah kebun kopi dan pinus yang di taman dalam 1 area namun karna tinggi dan rindangnya pohon pinus menghalangi proses foto sintesis pohon kopi yang tingginya jauh lebih kecil dari pohon pinus sehingga buah kopi yang di hasilkan dari pohon kopi di area ini tidak cukup baik.maka smua pohon kopi yang di tanam di bawah hutan pinus di bersihkan.

             Lalu adalah ide Bp.Sugondo  yang sekarang menjadi ketua pengelola Bukit Senyumlah membuat saung-saung dan dermaga yang menghadap langsung pada pemandangan lereng gunung Burangrang.lalu menambah satu persatu dermaga dan saung dan menjadikanya obyek wisata yang di beri nama Bukit Senyum.bahkan sekang sudah ada Flying fox,area bermain anak dan fasilitas-fasilitas lainya.
              Bukit Senyum di buka Oktober 2016,walau proses pembangunannya di lakukan sedikit demi sedikit dan di mulai jauh sebelum pembukaan di tahun lalu.sampai sekarangpun pembangunan dan perbaikan masih di lakukan secara bertahap.
            Bukit Senyum di bangun di atas tanah Perhutani milik pemerintah,namun di kelola oleh organisasi  yang berpusat pada LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN yang di singkat LMDH.organisasi kedua yang masih di naungi LMDH adalah KELOMPOK TANI HUTAN atau KTH.KTH lah yang bertugas membudidayakan kopi Arabika di desa cipada ini.Ketua KTH yang bertugas menangani bagian pariwisata adalah Bp.Sugondo yang merupakan pendiri Bukit Senyum.maka Bukit Senyum selain menjadi Obyek Wisata alam juga menjual Kopi Arabika hasil produksi desa Cipada.dengan harga Rp.250.000/200gr.
Kebun kopi yang di kelola oleh MLDH dan KTH ini memiiliki luas 180ha yang berada di sekitaran Bukit Senyum.Pohon kopi yang di tanam adalah jenis Kopi Arabica,mereka menghasilkan kopi yang cukup berkualitas dan berhasil mengexport ke dua negara yaitu Turkey dan German.Bahkan beberapa negara dari timur tengah mulai tertarik dan berkemungkinan menjadi Buyer selanjutnya
 LMDH dan KTH juga beberapa kali di undang dalam event-event di Indonesia yang berkaitan dengan Kopi.Seperti Festival Kopi di Trans Mall yang akan di adakan pada tanggal 03 November 2017 mendatang.Mereka di undang untung menghadiri Festival Kopi tersebut.
Kopi yang mereka hasilkan di jual dengan harga Rp.1.250.000; /kg dengan kemasan terkecil 200gr.Kopi melalui banyak tahap yang cukup panjang,di mulai dari pemilihan biji Kopi yang Baik lalu di kupas kulit luarnya.Dijemur kurang lebih 1 minggu di bawah sinar matahari dan di keringkan lagi melalui proses pemanggangan dengan mesin pemanggang khusus.selama 20 menit dengan suhu 43 Derajat Celcius.Setelah itu di giling hingga halus dan di kemas dengan rapih.Bagi para pecinta Kopi,kopi ini akan lebih menonjolkan cita rasa khasnya jika di nikmati tanpa gula.
Kopi di Bukit Senyum
Kopi di Bukit Senyum
 Ada 7 Orang pemegang peranan penting bagi Management Bukit Senyum,yaitu :
-       Bp.Sugondo                 :   Ketua pengelola Bukit Senyum yang juga Ketua KTH(kelompok Tani Hutan)  Bagian perpariwisataan.
-       Bp.Udung                       :   Wakil ketua pengelola Bukit Senyum
-       Bp.Apit                           :   Sekretaria pengelola Bukit Senyum
-       Bp.Tatang Ruhiat           :    Bendahara pengelola Bukit Senyum
      Ada 3 orang lagi yang berperan membentu mengelola Bukit senyum yang juga memegang jabatan di LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) yaitu :
-       Bp.Deni Sopari             :    Ketua LMDH
-       BP.Dadang                    :    Sekretaris LMDH
-       Bp.Utar                         :    Bendahara LMDH

Ke 7 orang ini berperan penting dalam pengelolaan Bukit Senyum.
Perjalanan dari Bandung ke Bukit Senyum kurang lebih di tempuh dalam 2 jam.di mulai dari pintu masuk Tol Pasteur dan keluar Tol Padalarang.Ada 2 rute menuju Bukit Senyum dari sana.yang pertama melalui jalan Tagog Apu dan rute Ngamprah.
Saya menggunakan rute Tagong Apu saat berangkat dan rute Ngamprah saat pulang ke kota Bandung.Ketika menggunakan rute Tagong Apu menuju Bukit Senyum kondisi jalan cukup baik,walau kiri kanan belum ada petunjuk arah.Namun sampai area Cibodas (Desa Sadang Mekar)  jalan mulai berbatu dan rusak.sampai ke perbatasan Desa Cipada dekat lokasi wisata Bukit senyum jalan kembali baik.Walau jalanan rusak sepanjang perjalanan menuju Wisata Bukit Senyum pengunjung di suguhi pemandangan indah kebun teh,kebun sayuran dan pemukiman desa.
Ketika pulang saya menggunakan jalur Ngamprah,di mulai dari pasir manggu ke kampung Cipare,kampung Pasir Calung,lalu masuk ke wilayah Ngamprah keluar Padalarang.Saya menggunakan jalan bebas hambatan menuju Bandung.
            Jika menggunakan transportasi umum,pengunjung dapat menggunakan Angkot/angkutan kota,dari pasar Curug Agung Padalarang tujuan Lembang Dano tarif  Rp.10.000; Tersedia pangkalan ojek di Lembang Dano tarif Rp.10.000; sampai ke Bukit Senyum.akan tetapi angkot hanya tersedia dari pukul 07.00 WIB-12.00 WIB.
Harga tiket masuk Bukit Senyum adalah Rp.5000/orang dan Rp.3000 untuk kendaraan bermotor.Harga ini merupakan kesepakantan pengelola dan pihak perhutani,sedangkan Mobil atau pun kendaraan beroda empat lainya dapat menitipkan kendaraanya ke pemukiman warga sekitar tempat wisata dengan memberikan biaya parkir seiklasnya.
            Fasilitas yang tersedia di Wisata Bukit Senyum seperti toilet dan Musholah tersedia di bagian depan tidak jauh dari stand tiket dan di area tengah dekat dengan stand penjualan makanan,selain itu ada juga flying fox yang pengelola sediakan tanpa di pungut biaya extra.
            Fitur-fitur/keistimewaan yang menonjol dari Wisata Bukit Senyum yang membuat saya takjub adalah perkebunan teh yang membentang luas dan pemandangan lereng gunung Burangrang.cantiknya pemandangan ini dapat di nikmati 5 Dermaga yang ada di Bukit Senyum

Obyek Wisata ini masih terbilang baru sehingga belum banyak pengunjung yang datang.Pengelolapun baru mempromosikan wisata ini melalui FB dan Instagram saja.beberapa media cetak seperti koran PR(Pikiran Rakyat) pernah datang untuk observasi dan juga membantu mempromosikan,namun aksess jalan masih butuh banyak perhatian,kondisi jalan berbatu dan tidak ada 1 pun petunjuk jalan yang mengarah ke Obyek Wisata Bukit Senyum.
            Namun Bukit Senyum memiliki kelebihan tersendiri,pemandangan alam yang merefresh otak
Mampu membuat tubuh relax.pemandangan di sini penampilkan hamparan perkebunan teh yang menutupi bukit-bukit sekitar Obyek Wisata Bukit Senyum,

No comments:

Post a Comment